وَلَتُسْأَلُنَّ عَمَّا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ [النحل : 93]
"Dan sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan".(S.16;93)
(2).
"Dan kelak kamu akan diminta pertanggung jawaban".(S.43.44)
(3).
....... إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا [الإسراء : 36]
"Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabannya".(S.17;36)
(4).
ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ [التكاثر : 8]
"Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megah di dunia itu)".(S.102;8)
Hadits-hadits Rasulullah Shallahu Alahi wa Sallam :
(1).Rasulullah Saw. Dalam riwayat muslim telah bersabda :
لَاتَزُوْلُ قَدٌمَاعَبْدٍحَتَّى يُسْأَلَ عَنْ أَرْبَحٍ:عَنْ عُمْرِهِ فِيْمَ اَفْنَاهُ وَعَنْ جَسَدِهِ فِيْمَ أَبْلَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ فِيْمَ عَمِلَ بِهِ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اِكْتَسَبَهُ
ادفى رواية : وَفِيْمَ أَنْفَقَهُ.
"Tidaklah dua tumit seorang hamba bergeser pada hari kiamat sehingga ia ditanya tentang empat perkara : a.tentang umurnya, untuk apa ia habiskan. b.tentang tubuhnya untuk apa ia di gunakan. c.tentang ilmunya, untuk apa ia pakai. d.tentang hartanya, dari mana ia dapatkan(dalam sebuah riwayat : untuk apa ia manfaatkan)".
(2).Sebuah hadits marfu menyebutkan sebagai berikut :
"Tidaklah seorang hamba mengayunkan satu langkah melainkan ia akan ditanya tentangnya". (Diriwayatkan oleh imam abu nu'eim)
(3).disebutkan dalam sebuah hadits bahwa :
"Yang pertama kali ditanyakan kepada seorang hamba pada hari kiamat ialah : Bukankah badanmu telah disehatkan dan engkau telah kami beri minum dengan air yang menyegarkan". (Hadits marfu yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Ahmad dalam Azzuhud Abd bin Hamid, Ibnu Hibban, Ibnu Maradawaih, Imam Hakim dan Baihaqiy dari Abu Hurairah seperti dituturkan Asy-Syaukaniy)
(4).Dari Umar ra, ia bercerita : Aku telah mendengar Rasulullah Saw. Bersabda :
"Pada hari kiamat nanti Allah Ta'ala akan memanggil seorang hamba untuk berdiri dihadapan-Nya. Lalu Dia menanyakan tentang kedudukannya sebagaimana Dia menanyakan tentang ilmu dan amalnya". (Disebutkan oleh Al-Qurthubiy)
(5).Dari jabir bin Abdillah ra, ia bercerita :
"Suatu hari Rasulullah Saw, Abu Bakar dan Umar datang kerumah. Mereka pun kujamu dengan korma dan air. Maka Rasulullah Saw. Bertutur :
-ini adalah termasuk nikmat yang kalian akan ditanya tentangnya-". (Diriwayatkan oleh Ahmad, Abd bin Hamid, Nasa'iy, Ibnu Jarir, Ibnu Al-Mundzir, Ibnu Mardawaih dan Baihaqi seperti kata Asy-Syaukaniy)
(6).Diriwayatkan bahwa :
"Suatu ketika Rasulullah Saw. keluar rumah. Tiba-Tiba beliau menjumpai Abu Bakar dan Umar ra.
Mengapa kamu berdua keluar pada saat-saat seperti ini ?, Tanya beliau.
Kami lapar wahai Rasulullah !, Sahut mereka.
Rasulullah Saw. Menukas : Demi Allah, kalau begitu kita sama. Ayo kita pergi !.
Rasulullah Saw. mengajak Abu bakar dan Umar kerumah seorang sahabat Anshar. Namun sahabat tersebut tidak ada dirumah.
"Marhaban (selamat datang) wahai Rasulullah", sambut seorang perempuan.
"Mana suamimu ?", Tanya Rasulullah Saw.
"Ia sedang mencari air", jawabnya.
Tidak lama, datanglah sahabat Anshar tersebut seraya menemui Rasulullah, Abu bakar dan Umar sambil berkata : Alhamdulillah. Tidak seorangpun yang tamunya lebih terhormat dari tamuku !.
Pria itu lantas pergi mengambil tangkal korma yang berisi korma setengah matang dan yang sudah matang. "Makanlah ini,silahkan", ucapnya. Kemudian ia pergi membawa pisau untuk memotong kambing.
Jangan kau potong kambing yang masih menghasilkan susu !, Ucap Rasulullah Saw kepadanya.
Selanjutnya mereka makan korma dengan daging sampai kenyang.
Usai makan Rasulullah Saw. Bertutur kepada Abu bakar dan Umar ra : Demi Allah yang jiwaku di tangan-Nya, kalian akan ditanya pada hari kiamat kelak tentang nikmat ini. Kalian keluar karena lapar, lalu pulang setelah menikmati makanan ini !".
(Diriwayatkan oleh muslim dan Ashabussunan dari Abu Hurairah ra. Seperti disebutkan oleh Asy-Syaukaniy)
(7).Juga Nabi Shallallah Alaihi wa Sallam bersabda tentang ayat :
"Kemudian kamu pasti akan ditanya pada hari itu tentang nikmat ......... ". (S.102;8)
"Maksudnya adalah keamanan dan kesehatan !". (Diriwayatkan oleh Abdullah bin Ahmad dalam Zawaaid Azzuhd, Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Mardawaih dari Ibnu Mas'ud seperti kata Asy-Syaukaniy)
Ucapan para Sahabat ra :
1).Ali bin Abi Thalib ra berkata :
"Yang dimaksud dengan nikmat pada (S.102;8) yang akan ditanyakan itu ialah kesehatan". (Diriwayatkan oleh Baihaqi seperti tutur Asy-Syaukaniy)
2).Abu Hurairah ra bertutur :
"Pada hari kiamat Allah Swt. Akan memanggil seorang hamba dibalik tabir sehingga tidak terlihat oleh makhluk lain. Setelah Allah memberikan kepadanya kitabnya, maka dia berseru : Hai Ibnu Adam, bacalah kitabmu. Ketika ia melihat kebajikan didalamnya, berseri-serilah mukannya dan sebaliknya saat ia menemukan kejahatan didalamnya, mukanya menjadi masam. Lalu Allah Azza wa Jalla berfirman : -Aku lebih tahu dari pada engkau tentang isinya. Aku telah mengampunimu-.
Maka sang hambapun terus-terusan bersujud di hadapan Allah Azza wa Jalla lantaran kebaikannya itu diterima dan kejahatannya diampuni. Segenap makhluk tidak melihat sang hamba tersebut selain bersujud di hadapan Allah sehingga sebahagia mereka berkata kepada sebahagian yang lain : Alangkah bahagiannya hamba yang tidak bermaksiat kepada Allah sama sekali itu.
Mereka tidak tahu keadaan hamba tersebut yang sebenarnya". (Disebutkan oleh Al-Qurthubiy)
3).Ibnu Abbas ra berkata tentang S.102 ayat 8 sebagai berikut :
"Maksudnya ialah kesehatan badan, pendengaran dan penglihatan. Semua itu akan ditanyakan". (Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, Ibnu Al-Mundzir, Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Mardawah serta Baihaqi seperti kata Asy-Syaukaniy)
4).Ali bin Abi Thalib ra kembali berkata :
"Pada hari kiamat Allah Subhanahu wa Ta'ala akan memanggil seorang mukmin berduaan untuk melihat dosa-dosanya satu persatu. Lalu Allah Ta'ala mengampuninya dengan tidak diperlihatkan kepada seorang malaikat atau seorang nabipun. Allah juga akan menutupi dosa-dosa yang tidak mau dilihat oleh si mukmin tersebut. Kemudian kepada kejahatan-kejahatannya Allah merubahnya menjadi kebaikan.
Ali bin Abi Thalib ra berkata : keterangan ini aku dapatkan dari Rasulullah Saw". (Disebutkan oleh Al-Qurthubiy. Ia bilang : Muslim meriwayatkan maknanya)
Wallahu a'lam bishawab, Hanya Allah yang lebih mengetahui kebenaran yang sesungguhnya.
