 |
| coretanrembulan.blogspot.com |
Tentang suul khatimah dan hadirnya setan ketika sekarat
Allah Swt berfirman :
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ [آل عمران : 8]
"Wahai rabb kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau, karena sesungguhnya Engkau-lah maha pemberi karunia" (S.3;8).
Diriwayatkan :
Oleh imam abul hasan al-faasiy al-malikiy dan hujatul islam al-ghazali dalam kasfu ulum al-akhirah yang dikutip oleh al-qurthubiy.
"Ketika seorang hamba meninggal, duduklah dua setan disamping kiri dan kanannya".
Setan yang di sebelah kanan menyerupai bapaknya, seraya berbisik : wahai anakku, aku sangat menyayangimu, maka matilah engkau dalam keadaan nasrani. Karna ia agama terbaik !.
Setan yang di sebelah kiri menyerupai ibunya, saraya berbisik : aku telah mengandungmu wahai putraku, dan akupun telah mengasuhmu, maka matilah engkau dalam keadaan yahudi sebagai agama yag benar.
Imam mujahid rahimahullah berkata :
" Tidaklah seorang mukmin meninggal melainkan ia akan di datangi oleh orang-orang yang pernah dipergaulinya. Barang siapa yang banyak bergaul dengan sipelaku maksiat, maka ia akan di datangi oleh mereka, dan barang siapa yang suka mempergauli ahli zikir dan orang-orang yang tekun ibadah, maka ia akan di datangi oleh mereka".
Allamah ibnu hajar al-haitsami rahimahullah berkata :
"Su'ul-khatimah terjadi karena pencemaran bathin/jiwa yang tidak dapat dilihat oleh seseorang".
Imam abu muhammad abdul Haq rahimahullah bercerita sebagai berikut :
Dahulu ada seorang pemuda yang tengah berdiri diperkarangan depan rumahnya. Tiba-tiba lewatlah seorang pemudi cantik menanyakan kepadanya tentang kamar kecil. "Itu dia pintunya terbuka", jawab pemuda itu sambil menunjuk ke rumahnya yang tidak besar itu.
Setelah perempua itu masuk, maka ia pun segera masuk dan langsung menutup pintunya. Karna diancam, maka perempuan itu tidak dapat menjerit dan tidak bisa berkutik. Karena merasa terjebak, maka perempuan itu cari akal. Ia pira-pura senang berduaan dengan pemuda itu. "Aku senang berduaan dengan kamu, dan aku siap melayanimu ... ", Ujar pemudi itu sambil mendekati sang pemuda seraya memegang tangannya. "Dan demi kepuasan kita berdua, aku meminta agar engkau berkenan kiranya mencarikan makanan terlebih dahulu untuk aku, karena aku lapar !" Lanjut pemudi itu.
Demi kepuasannya, maka tanpa banyak pikir pemuda itupun mengabulkan permintaannya. Ketika itulah wanita itu kabur, yang membuat pemuda itu dirundung penyesalan yang mendalam dengan rindu dendam yang menghujam. Maka setiap hari ia melamun dan menyebut-nyebut wanita tersebut :
Wahai ...... Dimanakah engkau yang telah bertanya padaku tentang kamar kecil umum ?.
Ia terus-terusan mengingatnya sampai mati !.
Na'udzubillah min Dzaalik.
Disebutkan pula dalam sebuah riwayat sebagai berikut:
"Karena alqamah tidak dapat mengucapkan dua kalimat sayahadat menjelang kematiannya, maka kejadia tersebut di laporkan kepada rasulullah Saw. Ya rasulullah, alqamah tidak dapat mengucap dua kalimat syahadat.
Rasululla Saw bertanya kepada sahabat yang melapor : apakah ia masih mempunyai ibu ?.
"Masih" jawab yang ditanya. Setelah ibu alqamah menghadap Rasulullah Saw. Maka beliau menanyakan kepadanya tentang perbuatan putranya itu.
Ibunya menjelaskan bahwa ia membenci anaknya itu. Ibunya lantara lebih mementingkan anak istrinya dari pada dirinya sebagai iby yang mengasuhnya.
Alqamah baru bisa mengucap dua kalimat syahadat yang dengannya ia terhindar dari su'ul-khatimah setelah ibunya mengampuni dosanya ketika unggun yang membakar alqamah dinyalakan atas perintah Rasulullah Shallallaahu alaihi wa salam.
Cerita tentang su'ul khatimah seperti ini sangat banyak.
Taatilah Allah dan Rasul-Nya, jauhilah yg dilarang oleh Allah, agar tidak mati dalam keadaan Su'ul-khatimah.
